Anda terbang ke: Home
»
tokoh
»MUHAMMAD AL FATIH 1453 Episode 4: "Gazi Devlet"
Muhammad Al-Fatih 1453 Episode 4: "Gazi Devlet"
Jika ada yang menyamai cara hidup bani Arab dalam hal keberanian, kehormatan dan kekuatan, maka itu pastilah Bani Turki.Mereka sama2 hidup di ruang terbuka, bertahan di alam yg ekstrim, piawai dalam berkuda, dan selalu dalam keadaan siaga. Di pinggang mereka selalu terselip pedang, kehormatan adalah prinsip hidup merekam, dan agama adalah fondasinya.Begitulah bani Turki mengingatkan kaum Muslim akan kejayaan futuhat sebagaimana Kekhilafahan Umayyah, awal2 Islam.
Tatkala pejabat2 Kekhilafahan Abbasiyah mulai kehilangan taji mereka di mata musuh, bani Turki mengembalikannya.Dan sungguh bani Turki tak mengecewakan Khilafah Abbasiyah ketika diberikan tugas menjaga perbatasan dan meluaskannya.Bani Turki bergelar "Protector of The (Abbasid) Caliph" tak hanya menjaga mereka, namun menjadi pedang mereka.Peradaban yang maju serta kemudahan dalam dunia menenggelamkan pejabat2 Abbasiyah, mereka lalai dengan kekuatan musuh.Kenikmatan dunia menenggelamkan sebagian besar Muslim pada kemalasan tak berujung, abai terhadap kehormatan darah.Begitulah akhir dari Khilafah Abbasiyah Baghdad ketika diremukkan oleh Hulagu Khan pada 1258, Baghdad dijarah! Perlu 2 tahun bagi bani Turki dibawah Saifuddin Qutuz dan Rukunuddin Baybars untuk mengakhiri nestapa itu.
Di Ain Jalut, pasukan Khilafah Abbasiyah diwakili 2 Sultan Mamluk berhasil mengusir pasukan Mongol Hulagu Khan. Rupanya, kehadiran Mongol tidak hanya membawa penghancuran kota Baghdad dan berpindahnya Khilafah Abbasiyah ke Kairo. Invasi ini juga menyebabkan sejumlah bani Turki Muslim lain terusir dr wilayahnya di Timur mencari peruntungan ke bagian barat. Dan perpindahan ini menyebabkan Khilafah Abbasiyah bertambah kuat, dan berganti posisi menjadi penakluk bukan yg ditaklukkan. Rombongan kecil nan berani itu dipimpin oleh Suleyman bin Kutalmuish, pemimpin 100 lebih rombongan pengungsi dari Turkistan. Sama sperti bani Turki yang lain, Suleyman pun mengabdi pada Khilafah Abbasiyah menjadi penjaga di wilayah perbatasan Khilafah.
Keturunan Suleyman, Ertugrul menjadi pemimpin bani Turki yang disegani, cucunya pun mewarisi kepiawaian keduanya, Utsman. Walau masih sangat muda, Utsman dibimbing oleh Syaikh Edebali, dan mempunyai visi besar dan keislaman yang kuat. Visinya menaklukkan 4 gunung dan 4 sungai yang terletak di barat dan timur dunia, yang berbentuk laksana sabit.Dan hadiah utamanya terletak di tengah 4 gunung dan 4 sungainya, kota idaman Muslim, Konstantinopel.
Tatkala sampai di usia kecil, keberanian dan ketangkasan Utsman telah memberinya posisi penting di kalangan Sultan Saljuk.Pada 1299 Utsman menyatukan sebagian besar bani Turki termasuk Bani Saljuk Turki, dan membentuk kesultanan di perbatasan Khilafah.Kesultanan baru ini mempunyai visi futuhat yang sangat kuat, mendedikasikan kekuasaannya pada perang dan kehormatan Muslim.Mereka menyebutnya Kesultanan Utsmani,
~Gazi Devlet - Negeri para Ksatria Allah
Utsman sendiri digelari dengan Sultan Utsman Gazi, sultannya para ksatria Islam, sultan pembela kaum Muslim di perbatasan.Utsman benar2 menggarisbawahi bahwa mereka adalah gazi, ksatria Allah, pelindung Khilafah Abbasiyah dan pedangnya.Maka Khilafah Abbasiyah pun memberikan izin pada Utsmani untuk menjaga dan meluaskan wilayah Islam ke barat.Bagai kapal layar yang telah siap mengarungi samudera mendapatkan angin darat, Utsman memimpin kesultannannya dengan elegan.Utsman mengarahkan seluruh potensi Muslim Turki kearah barat, ke kota yg djadikan gelar kehormatan bagi Muslim,Konstantinopel.
Lalu menanamkan kepada keturunan darahnya mahupun keturunan aqidahnya akan pentingnya penaklukkan Konstantinopel secara akidah.Sehingga penaklukkan Konstantinopel menjadi harapan dan ambisi bersama seluruh bani Utsmani.Menjadi Kizil Elma (Apel Merah) yang sangat menggiurkan, puncak prestasi tertinggi dalam militer Utsmani.Dan sepertinya perlu 7 generasi untuk mewujudkannya. Ditangan seorang pemuda berumur 21 tahun dari keturunannya.
Bersambung…MAF1453 episode 5 : Orhan's First Step To Europe ---
Sila berkokok