Anda terbang ke: Home
»
tokoh
»MUHAMMAD AL-FATIH 1453 Episode 19 : "Crescent Above Hagia Sophia"
MUHAMMAD AL-FATIH 1453 Episode 19 : "Crescent Above Hagia Sophia"
Dikisahkan satu waktu Mehmed II mengumpulkan pasukannya, laluh menaruh satu apel merah ditengah-tengah permadani dan berkata, "Siapa yang bisa mengambil apel ini tanpa menginjak permadani?" Namun tak satupun pasukan menemukan caranya, semua diam
Maka Mehmed menggulung permadani sambil berjalan dibelakang gulungan, mengambil apel, lalu mengembalikan gulungan semula. Demikian Konstantinopel diibaratkan sebagaimana apel. Walau menuntut pengorbanan, maka jumlahnya haruslah minimal. Pindahnya 72 kapal dari Selat Bosphorus menuju Teluk Tanduk memang fenomenal, dan itu keuntungan besar buat kaum Muslim. Namun tembok Konstantinopel tidak dibangun dalam sehari, dan takkan mungkin dapat diruntuhkan dalam semalam. Pasukan bertahan bertempur mati-matian melindungi setiap garis pijakan mereka, takkan diserahkan pada kaum Muslim.
Walaupun tak satupun lagi tempat aman bagi mereka, namun kokohnya tembok masih menjadi aspek dominan dalam perang. Beda dengan pasukan Mehmed yang berusaha menyelesaikan perang secepatnya, pasukan bertahan selalu mencari cara mengulur waktu. Karena dalam pengepungan, seiring dengan waktu, kerugian akan segera datang kepada pasukan pengepung bukan yang dikepung. Konstantinopel masih berharap akan bantuan dari Venesia yang dijanjikan Paus Roma, maka 12 pasukan diberangkatkan untuk itu.12 pelaut yang meemakai pakaian Turki inipun bisa lolos dari penjagaan Muslim dan segera menuju laut Mediterania
Disisi lain, Mehmed mengeluarkan seluruh siasat yang mampu dilakukannya. Berusaha mencari inovasi-demi-inovasi dalam perang. Artileri terus ditembakkan tanpa henti ke dinding Konstantinopel, sampai 14 Mei, 212 peluru 90 kg telah ditembakkan meriam orban yang ditembakkan terus menerus
Sultan juga mencoba menyerang Konstantinopel dari bawah tanah, mengikuti jejak Salahudin yang piawai menggali terowongan. Namun nahas bagi pasukan Muslim, saat mereka hampir berhasil, pasukan mendengarkan suara2 dari bawah tanah dan segera melapor. Pasukan segera menggali lubang untuk memotong jalur terowongan kaum Muslim, membakar mereka atau menghabisi kaum Muslim. Perang di bawah tanah berlangsung sengit, walaupun kalah, kaum Muslim berhasil menanamkan rasa takut pada pasukan bertahan. perang bawah tanah yang sengit
Sampai2 gerakan dan suara paling kecil sekalipun akan dianggap ancaman, phobia menguasai akal sehat pasukan Konstantinopel. Ketika di bawah tanah tidak membuahkan hasil, Mehmed mendapatkan ide yang cemerlang, akalnya tak henti menelurkan taktik. Pada 18 Mei, pasukan bertahan dibuat terkejut setengah mati ketika pagi harinya mereka menyaksikan menara raksasa berjalan. Rupanya Mehmed telah memerintahkan taktik baru dengan membuat menara kayu yang sangat tinggi, memuat ratusan prajurit. ilustrasi menara yang dibuat mehmed II
Menara ini lebih tinggi dari tembok Konstantinopel, merayap maju, pemanah diatasnya menembakkan panah laksana 'dari langit'. Saksi mata dari Konstantinopel, Barbaro menggambarkan kekagumannya pada kecerdikan Mehmed dan menara penyerbu ini,
"Aku menjamin kepadamu, bila kaum Kristen ingin membuat menara seperti ini, maka mereka takkan bisa melakukannya dlm 1 bulan
"Namun kaum Muslim melaukannya dalam 1 malam.. walaupun sebenarnya menara ini dibuat dalam waktu beberapa jam saja"
"Mereka membuat dengan kecepatan tinggi, hingga pasukan pengawas tidak menyadarinya sampai mereka melihatnya!"
Panah berapi ditembakkan untuk membakar menara raksasa itu, namun Mehmed melengkapi menera dengan kulit binatang basah. Hinga menara itu mendekati tembok dan berhasil menimbun parit yang mengelelingi tembok, Konstantinopel baru menemui solusi. Karung mesiu dilemparkan dengan sumbunya, ketika menghantam menara, maka menara itu meledak berkeping-keping, ramai syahid. Tatkala Mehmed diberitahu, bahwa menara itu dapat menimbun parit, Mehmed katakana,
"buat 4 lagi yg serupa dengannya!"
Resolusi Mehmed tegar, bila sesuatu harus dilakukan untuk memperbesar kemungkinan menang, maka ia akan lakukan apapun. Mehmed sadar betul bahwa setiap hari yang dia lewatkan berarti potensi datangnya bala bantuan kepada Konstantinopel. Segera daya dan upaya telah dilakukan, namun sampai hari itu penaklukkan Konstantinopel masih belum didapatkan.
Sampai pada tanggal 22 Mei 1453, keajaiban bagi kaum Muslim terjadi. Penampakan di langit menaikkan moral mereka. Setelah maghrib, secara dramatis, bulan yang awalnya purnama seolah dimakan, sehingga meninggalkan bentuk sabit. Gerhana bulan! Kontan seluruh pasukan bertahan histeris, bagi mereka ini adalah pertanda buruk, sabit diatas Hagia Sophia! bulan sabit diatas hagia sophia
Bagi kaum yang tak berpengalaman dan berilmu tanda2 alam akan dianggap sebaga pertanda buruk, yang mematahkan semangat. Padahal bagi kaum Muslim itu adalah fenomena biasa, walau mereka pun senang tatkala melihat lambang Utsmani diatas langit. Dan sebenarnya hal ini sudah diprediksi oleh Syaikh Aaq Syamsuddin yang ahli astronomi, yang menentukan tanggal penyerangan.
pembenaran terjadinya gerhana bulan sebagian (sabit) pada 22 Mei 1453 oleh NASA
Pasukan hancurlah telah semangatnya, dan masyarakatnya hancur hatinya karena penglihatan ini. Dan tampaknya penaklukkan Konstantinopel sudah semakin dekat!
Bersambung...--- MAF1453 episode 19 : "Remember 1453!" ---
Sila berkokok