MUHAMMAD AL-FATIH 1453 Episode 22 : "Fatih Sultan Mehmed"


MUHAMMAD AL-FATIH 1453 
Episode 22 : "Fatih Sultan Mehmed"

2 pedang terselip di pinggang Sultan Mehmed II yang tampak gagah dengan balutan jubah merah Utsmani, dimahkotai sorban putih . Diatas kuda putihnya, Mehmed menatap keseluruhan pasukannya yang tersisa, yang tak sabar menghantar nyawa satu-satunya 
 
pedang sultan mehmed II, bertahtakan ayat qur'an dan doa yang disepuh dengan emas

Langit masih pekat, udara masih membekukan. Namun semangat yang membakar pasukan dan Sultan Mehmed dapat menahan semua itu. Sultan Mehmed membuka khutbah dgn tahmid, shalawat, tahlil dan takbir, membasahi lisannya dengan pujian pada Allah dan Rasul. Sultan menekankan pada pasukan, bahwa mereka adalah ghazi, ksatria Allah, mengharapkan mati syahid dan hidup disisi Allah. Bahwa Konstantinopel sudah dijanjikan ditaklukkan dan itu semua akan terjadi dalam waktu yang sangat dekat, di tangan mereka. Bahwa ini adalah pertaruhan iman, bila mereka gagal Rasulullah akan dihina, bila berhasil sungguh kemuliaan bukti bisyarah 

Sultan bernapas lebih cepat, jantungnya berdegup lebih kencang, gerahamnya di-eratkan menahan getaran tubuhnya, lalu berkata, 

"Jika penaklukkan Konstantinopel sukses, maka sabda Rasul telah menjadi kenyataan dan salah satu mu'jizatnya telah terbukti
"Maka kita akan mendapatkan apa yang telah menjadi janji daripada hadits ini berupa kemuliaan dan penghargaan"
"Karena itu, sampaikan pada pasukan satu-persatu bahwa kemenangan besar yg akan kita capai akan menambah ketinggian Islam
"Untuk itu, WAJIB bagi setiap pasukan menjadikan syariat selalu didepan matanya, jgn ada yg melanggar syariat yg mulia ini!

Keheningan melanda, pasukan Islam berusaha menyerap perkataan sultan mereka kata demi kata, Sultan lalu melanjutkannya, 

"Aku tidak sama sebagaimana sultan-sultan pendahuluku. Aku, Fatih Sultan Mehmed Han, penakluk Konstantinopel!"
"Aku percaya, kita akan bisa melampaui tembok-tembok mereka dan memenangkan pertempuran ini!"
"Dan kita tak akan minum "shahada sherbet" -"minuman syuhada" sampai kita dapat membuat musuh bertekuk lutut dihadapan kita!"

*takbiiiir memggema sehingga Sultan Mehmed harus menunggu redanya..

"Bila Aku tak dapat menaklukkan Istanbul, ...maka biarlah Istanbul yang menaklukkanku!"

Takbir, takbir dan takbir kembali menggelegar, tombak, pedang dan segala senjata diangkat keatas langit, putus sudah semua. Diiringi oleh takbir dan musik2 pembangkit semangat, tentara gelombang pertama menyerbu tembok dengan semangat menggelora. 
 
illustrasi penyerbuan terakhir pada 29 Mei 1453

"Banyak yang meninggal seketika dan hanya sedikit yang selamat", pasukan awal memang pasukan yang bertugas meletihkan musuh. Beberapa jam kemudian, gelombang pertama pasukan ditarik mundur, diganti dengan gelombang lain yang lebih segar daan kuat. Pasukan bertahan tak diberi kesempatan untuk bahkan hanya menarik napas mereka, pasukan gelombang kedua telah membombardir. Dengan komando takbir, pasukan kedua ini "menyerbu dinding kota laksana singa yang lepas dari rantainya. 
 
gelombang kedua, mulai menyerang tembok kota

"Pasukan kedua ini berbeda dengan pasukan yang pertama, pasukan kali ini terdiri dari para pemberani" ungkap Barbaro

Namun, pasukan ini pun berhasil dipukul mundur dengan sisa-sisa kekuatan pasukan bertahan, posisi mereka semakin terdesak. Bau darah memenuhi udara, potongan tubuh manusia tertabur dimana-mana disekitar tembok, teriakan dan rintihan mengalun pelan. Saat itu ketahanan perang diuji, terus maju dan mengadu nyali. Siapakah yang nyalinya lebih kuat, yg menyerang atau bertahan. Shubuh tiba, dan pasukan2 Mehmed bergantian shalat shubuh, pasukan gelombang terakhir - 10.000 Yeniseri mulai disiapkan. Keputusan dibuat cepat, sebelum pasukan bertahan sempat me-reorganisir pasukannya, mereka harus ditekan kembali dengan keras. Sultan menyiapkan ribuan pemanah, lepaskan tembakan tanpa henti, dan memaksa pasukan bertahan berlindung dibawah tameng. 
 
yeniseri mulai menyerang tembok pada 29 Mei 1453

"Langit penuh dengan peluru, panah, batu sehingga tak memungkinkan melihat kearah langit" kenang pasukan bertahan waktu itu

Saat itulah pasukan Yeniseri yang masih segar bugar dan merupakan kekuatan inti Utsmani, menyerbu kearah dinding kota. Saat pasukan bertahan menyadari hujan panah telah lewat, mereka mendapati Yeniseri yg "lebih mirip singa ketimbang manusia". Kritovulous menggambarkan Yeniseri,

"Rasa lapar tak menghalangi mereka, tidak pula kurang tidur, atau pertempuran tiada henti" 

"Luka dan pembantaian, kematian sanak saudara dan pemandangan mengerikan sekadar menyurutkan semangat mereka pun tidak"

  Barbaro mengatakan,
"teriakan keras mereka (yeniseri) ketika bertempur telah menebarkan ketakutan dan mencabut nyali kami"

Ternyata bahkan pasukan sekuat ini belum mampu secara cepat menghabiskan perlawanan kota Konstantinopel, kekuatiran muncul. Mengetahui hal ini Kaisar Constantine berteriak "mahkota kemenangan milik kita, tuhan di pihak kita, tetap bertempur!" Di tengah situsasi kritis semacam ini, sukar menebak siapa yang akan memenangkan pertempuran, saat itu keajaiban muncul. Drama heroik khas Muslim ditunjukkan oleh Hasan Ulubate, seorang perwira Muslim berbadan raksasa dan tentara Yeniseri lain. 

Hasan dan 30 prajurit Muslim lainnya berlari memanjat tembok pada gerbang St. Romanus, gerbang utama kota Konstantinopel. Hasan mendobrak, merangsek pasukan bertahan, di tangan kanannya tergenggam bendera merah ber-sabit putih Utsmani. Dengan penuh perjuangan kawanan kecil ini maju menghempaskan musuh satu persatu, tak peduli sayatan dan goresan luka. Saat pasukan bertahan menyadari gerakan Hasan dan kawanannya, segera mereka berlari menuju gerbang St. Romanus mencegatnya. 

17 kawan Hasan Ulubate terbantai, Hasan Ulubate sendiri mendapatkan beberapa sayatan sebelum dia menghabisi nyawa musuhnya. Mengangkat kedua tangannya yang tergenggam bendera ke udara, ia menghujamkan tiang besi dengan sisa tenaganya! sisa nyawanya! Bersamaan dengan berkibarnya bendera Utsmani di tembok, belasan panah menancap di tubuh Hasan, syahidlah dia dibawah panji. Tatkala Sultan Mehmed melihat bendera itu terpancang dengan megah, Sultan berteriak pada semua,

"Kota itu milik kita!"

*sorak-sorai membahana, pasukan Muslim kembali bangkit menekan musuh, takbiiiir~!

Melihat bendera merah berkibar, itu adalah suntikan energi baru bagi pasukan Muslim yang segera membalikkan keadaan. 
 
serangan terakhir sebelum takluknya kota

Sebaliknya, melihat hal itu, pasukan musuh ibarat ditarik nyawanya, segera mundur menyelamatkan nyawa mereka masing2. Pasukan Muslim masuk kedalam kota bak air bah, tembok telah berhasil dikuasai! Hanya dalam 1/4 jam 30.000 pasukan masuk. Saat itu, matahari baru muncul di ufuk dan terdengar teriakan demi teriakan "kota telah jatuh, kota telah jatuh!" Beberapa menit yang lalu elang berkepala dua Konstantinopel masih bergelar di tembok kota, sekarang diganti bendera2 merah. 

 
bendera konstantinopel

Subhanallah, kota yang agung itu telah jatuh, legenda ribuan tahun tembok itu dipatahkan hari itu! Konstantinopel sebagai hegemoni Romawi-Byzantium telah "jatuh setelah 1.143 tahun, 10 bulan dan 4 hari". And the rest, is history.. 

Bersambung...
--- MAF1453 episode 23 : "Aftermath 1453" ---


GASIM

Gabungan Siswa Siswi Intelek Muslim

Terbuka mata

Manusia Terjaga

Patuk mematuk

Archive

Credit

 
▲ Terbang ▲