MAKNA JIHAD MENURUT ISLAM



MAKNA JIHAD MENURUT ISLAM
  
Banyak orang menafsirkan makna jihad fi sabilillah dengan berbagai tafsiran. Justeru, mana makna jihad yang benar menurut kaca mata syariat Islam?

Untuk meluruskan persepsi keliru tentang makna jihad, kami bawakan beberapa hujah untuk menjelaskannya.

Jihad berasal dari perkataan jâhada, yujâhidu, jihâd. Ertinya ialah saling mencurahkan usaha. Lebih jauh lagi Imam an-Naisaburi dalam kitab tafsirnya menjelaskan makna jihad –menurut bahasa, iaitu mencurahkan segenap tenaga untuk memperoleh maksud tertentu.

Al-Quran menggunakan makna jihad diatas dalam beberapa ayatnya, seperti ayat berikut:

]وَإِنْ جَاهَدَاكَ عَلى أَنْ تُشْرِكَ بِي مَا لَيْسَ لَكَ بِهِ عِلْمٌ فَلاَ تُطِعْهُمَا وَصَاحِبْهُمَا فِي الدُّنْيَا مَعْرُوفًا[
Jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dalam hal yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik. (TQS. Luqman [31]: 15)

Makna jihad menurut bahasa (lughawi) adalah kemampuan yang dicurahkan semaksimal mungkin; kadang-kadang berupa aktiviti fizikal, baik menggunakan senjata atau tidak; kadang-kadang dengan menggunakan harta benda dan perkataan-perkataan; kadang-kadang berupa dorongan untuk mengerahkan seluruh tenaga untuk meraih target tertentu; dan sejenisnya. Makna jihad secara bahasa ini bersifat umum, iaitu kerja keras.

Al-Quran telah mengarahkan makna jihad pada arti yang lebih spesifik, iaitu: Mencurahkan segenap tenaga untuk berperang di jalan Allah, dengan cara mengeluarkan harta benda, pendapat, memperbanyak peralatan, dan lain-lain.

Pengertian seperti ini tampak dalam perkataan  jihad yang ada dalam ayat-ayat Madaniyah. Maknanya berbeza dengan perkataan jihad yang terdapat dalam ayat-ayat Makkiyah. Jihad mengandungi makna bahasa yang bersifat umum, sebagaimana pengertian yang tampak dalam al-Quran surat al-Ankabut [29]: ayat 6 dan 8 serta surat Luqman [31]: ayat 15.

Lebih kurang dari 26 perkataan jihad digunakan dalam ayat-ayat Madaniyah. Semuanya mengindikasikan bahwa jihad disini mengandungi muatan makna perang menentang orang-orang kafir dan keutamaan orang yang pergi berperang dibandingkan dengan orang yang berdiam diri saja. Pengertian seperti ini diwakili oleh firman Allah Swt:

]انْفِرُوا خِفَافًا وَثِقَالًا وَجَاهِدُوا بِأَمْوَالِكُمْ وَأَنْفُسِكُمْ فِي سَبِيلِ اللهِ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ[
Berangkatlah kalian, baik dalam keadaan merasa ringan atau pun merasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan diri kalian di jalan Allah. Yang demikian adalah lebih baik bagi kalian jika kalian mengetahui. (TQS. at-Taubah [9]: 41)

Jihad dengan makna mengerahkan seluruh kekuatan untuk berperang di jalan Allah juga digunakan oleh para fuqaha. Menurut mazhab Hanafi, jihad adalah mencurahkan pengorbanan dan kekuatan untuk berjuang di jalan Allah, baik dengan jiwa, harta benda, lisan dan sebagainya. Menurut mazhab Maliki, jihad bererti peperangan kaum Muslim melawan orang-orang kafir dalam rangka menegakkan kalimat Allah hingga menjadi kalimat yang paling tinggi. Para ulama mazhab Syafi’i juga berpendapat bahwa jihad bererti perang di jalan Allah.

Sekalipun perkataan jihad menurut bahasa memiliki makna mencurahkan seluruh tenaga, kerja keras, dan sejenisnya, tetapi syariat Islam lebih kerap menggunakan perkataan tersebut dengan maksud tertentu, iaitu berperang di jalan Allah. Maknanya, penggunaan perkataan jihad dalam pengertian berperang di jalan Allah lebih tepat digunakan daripada pengertian bahasa. Hal ini sesuai dengan kaedah yang sering digunakan para ahli ushul fiqih:

Makna syariat lebih utama dibandingkan dengan makna bahasa maupun makna istilah (urf).
         
Dengan demikian, makna jihad yang lebih tepat diambil oleh kaum Muslim adalah berperang di jalan Allah melawan orang-orang kafir dalam rangka meninggikan kalimat Allah.

Pengaburan makna jihad dalam pengertian syariat ini, dengan cara mengalihkannya ke pengertian yang lebih umum, seperti jihad pembangunan, menuntut ilmu, mencari nafkah, berfikir mencari penyelesaian, dan sejenisnya yang dianggap sebagai aktivitas jihad- merupakan upaya untuk menghilangkan makna jihad dalam pengertian al-qitâl, al-harb, atau al-ghazwu, iaitu berperang (di jalan Allah).

Wallahualam...



GASIM

Gabungan Siswa Siswi Intelek Muslim

Terbuka mata

Manusia Terjaga

Patuk mematuk

Credit

 
▲ Terbang ▲